Konflikyang terjadi dapat menyebabkan terjadinya perubahan sosial budaya masyarakat. Perubahan yang umumnya timbul setelah konflik adanya trauma, selalu merasa tidak aman, dan lain sebagainya. 4. Terjadinya revolusi/pemberontakan dan perang. Pemberontakan/revolusi dan perang dapat menyebabkan perubahan sosial budaya.
Sosiologi Info - Menurut Kalian, Apa yang Menyebabkan Terjadinya Kasus Tersebut ? Kunci Jawaban Tugas Mandiri PPKN Halaman 95 Kelas 11 SMA MA SMK dikutip dari buku pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, PPKN, PKN untuk pelajar kelas XI SMA MA SMK MAK. Buku pelajaran ini diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, edisi revisi 2017. Nah pada kesempatan jawaban alternatif yang disajikan oleh tim redaksi Sosiologi Info khususnya di halaman 95 untuk kelas 11 SMA PPKN, perlu diingat ya adik adik, kunci jawaban alternatif ini hanya sebagai tambahan referensi saja dalam proses belajar adik alternatif ini tidak menjadi jawaban mutlak, maka adik adik silahkan untuk mengeksplorasi jawaban relevan dapat memahami soal dibawah ini, mari baca dulu teks berita bacaan dibawah ini ya adik adik dengan Mandiri Berita di Bawah ini !Mencuri 3 Buah Kakao, Nenek Minah Dihukum 1 Bulan 15 HariBanyumas - Nenek Minah 55 tak pernah menyangka perbuatan isengnya memetik 3 buah kakao di perkebunan milik PT Rumpun Sari Antan RSA akan menjadikannya sebagai pesakitan di ruang pengadilan. Bahkan untuk perbuatannya itu dia diganjar 1 bulan 15 hari penjara dengan masa percobaan 3 bulan. Ironi hukum di Indonesia ini berawal saat Minah sedang memanen kedelai di lahan garapannya di Dusun Sidoarjo, Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah, pada 2 Agustus lalu. Lahan garapan Minah ini juga dikelola oleh PT RSA untuk menanam kakao. Ketika sedang asyik memanen tua Minah tertuju pada 3 buah kakao yang sudah ranum. Dari sekadar memandang, Minah kemudian memetiknya untuk disemai sebagai bibit di tanah garapannya. Setelah dipetik, 3 buah kakao itu tidak disembunyikan melainkan digeletakkan begitu saja di bawah pohon kakao. Tidak lama berselang, lewat seorang mandor perkebunan kakao PT RSA. Mandor itu pun bertanya, siapa yang memetik buah kakao itu. Dengan polos, Minah mengaku hal itu perbuatannya. Minah pun diceramahi bahwa tindakan itu tidak boleh dilakukan karena sama saja mencuri. Sadar perbuatannya salah, Minah meminta maaf pada sang mandor dan berjanji tidak akan melakukannya lagi. 3 Buah kakao yang dipetiknya pun dia serahkan kepada mandor tersebut. Minah berpikir semua beres dan dia kembali bekerja. Namun dugaannya meleset. Peristiwa kecil itu ternyata berbuntut panjang. Sebab seminggu kemudian dia mendapat panggilan pemeriksaan dari polisi. Proses hukum terus berlanjut sampai akhirnya dia harus duduk sebagai seorang terdakwa kasus pencuri di Pengadilan Negeri PN Purwokerto. Hari ini, Kamis 19\/11\/2009, majelis hakim yang dipimpin Muslih Bambang Luqmono SH memvonisnya 1 bulan 15 hari dengan masa percobaan selama 3 bulan. Minah dinilai terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 362 KUHP tentang pencurian. Selama persidangan yang dimulai pukul WIB, Nenek Minah terlihat tegar. Sejumlah kerabat, tetangga, serta aktivis LSM juga menghadiri sidang itu untuk memberikan dukungan moril. Hakim Menangis Pantauan detikcom, suasana persidangan Minah berlangsung penuh keharuan. Selain menghadirkan seorang nenek yang miskin sebagai terdakwa, majelis hakim juga terlihat agak ragu menjatuhkan hukum. Bahkan ketua majelis hakim, Muslih Bambang Luqmono SH, terlihat menangis saat membacakan vonis. “Kasus ini kecil, namun sudah melukai banyak orang,” ujar Muslih. Vonis hakim 1 bulan 15 hari dengan masa percobaan selama 3 bulan disambut gembira keluarga, tetangga, dan para aktivis LSM yang mengikuti sidang tersebut. Mereka segera menyalami Minah karena wanita tua itu tidak harus merasakan dinginnya sel kalian membaca wacana di atas, jawablah pertanyaan pertanyaan di bawah Kalian, Apa yang Menyebabkan Terjadinya Kasus Tersebut Nenek Minah, Tugas Mandiri Kunci Jawaban PPKN Halaman 95 Kelas 11 SMA Jawabannya yaitu Menurut Kalian, Apa yang Menyebabkan Terjadinya Kasus Tersebut Nenek Minah, yaitu dari hasil bacaan diatas, menurut saya hal tersebut terjadi karena ketidaktahuan Nenek Minah. Dimana tindakannya tersebut dapat berujung dan berbuntut dengan masalah hukum. Tidak hanya itu, dimana pihak perusahaan yang begitu tega memperkarakan masalah kecil yang dilakukan Nenek Minah hingga ke ranah hukum. Hanya untuk bertujuan memberikan efek jera karena Nenek Minah melakukan pencurian diwilayah area perusahaan tersebut. Walaupun, Nenek Minah sudah meminta maaf dan mengembalikan tiga buah kakao yang dipetik Nenek Minah dari pohon. Namun, tetap kasus berlanjut ke ranah hukum. Sangat tega kalau menurut saya, sudah keterlaluan. Nah itulah jawaban alternatif yang dapat disajikan oleh tim redaksi Sosiologi Info, semoga dapat bermanfaat ya adik pembahasan tentang Menurut Kalian, Apa yang Menyebabkan Terjadinya Kasus Tersebut Nenek Minah, Tugas Mandiri Kunci Jawaban PPKN Halaman 95 Kelas 11 SMA MA SMK dikutip dari buku pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, PPKN, PKN untuk pelajar kelas XI SMA MA SMK MAK. Buku pelajaran ini diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, edisi revisi 2017. Nah pada kesempatan jawaban alternatif yang disajikan oleh tim redaksi Sosiologi Info khususnya di halaman 95 untuk kelas 11 SMA PPKN, perlu diingat ya adik adik, kunci jawaban alternatif ini hanya sebagai tambahan referensi saja dalam proses belajar adik alternatif ini tidak menjadi jawaban mutlak, maka adik adik silahkan untuk mengeksplorasi jawaban relevan lainnya.Disclaimer Jawaban alternatif diatas tidak menjadi jawaban mutlak benar. Adik adik silahkan untuk mengeksplorasi jawaban relevan lainnya.
yangmenyebabkan terjadinya kasus tersebut. Tekanan utama dalam studi kasus adalah mengapa individu melakukan hal tersebut dan bagaimana pengaruhnya terhadap lingkungan. 2. Jenis Pendekatan menurut Timbulnya Variabel a. Pendekatan Non-Eksperimen Pendekatan Non-eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan
– Kehidupan masyarakat sejatinya selalu mengalami perubahan seiring berkembangnya zaman. Dalam proses perubahan tersebut, terkadang muncul kondisi yang tidak diharapkan atau tidak seharusnya terjadi. Kondisi yang tidak diharapkan tersebut lama kelamaan menjadi polemik dan membawa dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Kondisi inilah yang disebut sebagai masalah dari buku Sosiologi Suatu Pengantar 2006 karya Soerjono Soekanto, masalah sosial merupakan permasalahan-permasalahan yang muncul dalam masyarakat, bersifat sosial dan berhubungan erat dengan nilai-nilai sosial dan lembaga-lembaga kemasyarakatan. Masalah sosial timbul akibat perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat dengan realitas yang ada. Sumber utama masalah sosial biasanya berupa proses-proses sosial serta gejala-gejala sosial dalam masyarakat. Ketika proses sosial dan gejala sosial memberikan dampak negatif bagi kehidupan masyarakat, maka proses sosial dan gejala sosial tersebut dapat berubah menjadi masalah sosial. Baca juga Jenis-Jenis Kelompok SosialGejala masalah sosial Masalah sosial cenderung menghambat terwujudnya kesejahteraan dan menghambat terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat. Contoh masalah sosial yang sering ditemui dalam kehidupan masyarakat adalah kemiskinan, kriminalitas, dan kesenjangan sosial ekonomi. Suatu gejala bisa dikatakan sebagai masalah sosial apabila memenuhi beberapa syarat. Dalam buku Pengendalian Masalah Sosial Melalui Kearifan Lokal 2015 karya Masrizal, dijelaskan beberapa syarat tersebut Sesuatu yang dilakukan oleh seseorang tertentu telah melanggar atau tidak sesuai dengan nilai-norma yang dijunjung tinggi oleh kelompok. Sesuatu yang dilakukan individu atau kelompok tertentu telah menyebabkan terjadinya disintegrasi kehidupan dalam kelompok. Sesuatu yang dilakukan individu atau kelompok tertentu telah memunculkan kegelisahan dan ketidakbahagiaan bagi individu lain dalam kelompok. Baca juga Kelompok Sosial Definisi dan Faktor Pembentuknya Faktor penyebab terjadinya masalah sosial Dalam buku Pengantar Sosiologi 2011 karya Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, dijelaskan bahwa faktor penyebab kemunculan masalah sosial dibedakan menjadi empat kategori, yaitu Faktor ekonomi Dalam faktor ini, masalah sosial muncul karena terjadi ketimpangan pendapatan, ketidakmerataan pembangunan, dan ketidaksamaan dalam hak akses. Contoh masalah sosial yang muncul akibat faktor ekonomi adalah pengangguran, kriminalitas, dan kemiskinan.
4 Apa yang akan kalian lakukan apabila melanggar hak orang lain dan mengabaikan kewajiban? Rangkuman : 1. Kata Kunci Kata kunci yang harus kalian pahami dalam mempelajari materi pada bab ini adalah hak, kewajiban, hak asasi, kewajiban asasi, hak konstitusional dan kewajiban konstitusional. 2. Intisari Materi a.
Victimology adalah cabang kriminologi yang mempelajari korban daripada pelaku. Ini menganalisis karakteristik korban, peran dalam sistem peradilan pidana, keadaan psikologis, dan faktor-faktor yang meningkatkan peluang mereka menjadi sasaran. Memahami dan mempelajari korban sangat penting untuk mengembangkan metode pencegahan yang efektif karena membantu kriminolog lebih memahami peran semua aktor dalam studi korban, para ahli dapat menentukan faktor risiko yang meningkatkan peluang individu menjadi korban. Jika alasan seseorang menjadi korban tidak diketahui, hampir tidak mungkin untuk merancang metode yang akan menurunkan tingkat viktimisasi. Untuk lebih menjelaskan mengapa individu tertentu menjadi korban, kriminolog mengembangkan empat teori saja 4 Teori Viktimologi? Teori Presipitasi Korban, Teori Gaya Hidup, Teori Tempat Sesat dan Teori Kegiatan RutinPara ahli menciptakan teori presipitasi korban, gaya hidup, tempat menyimpang, dan aktivitas rutin dari viktimologi untuk memandu penelitian dan studi korban kejahatan. Masing-masing teori ini mencoba menjelaskan berbagai alasan seseorang menjadi korban. Pendekatan tersebut memungkinkan para ahli untuk menyusun rencana untuk menurunkan tingkat viktimisasi dari mereka yang berisiko secara tidak proporsional. Victimology sangat penting untuk kriminologi karena korban diperlukan untuk kejahatan terjadi. Oleh karena itu, karakteristik korban perlu dipelajari untuk memahami mengapa pelaku kejahatan menargetkan kelompok kita dapat melihat teori-teori viktimologi yang berbeda, kita harus mengetahui apa itu viktimisasi karena itu adalah fokus utama lapangan. Victimization dapat didefinisikan sebagai hasil dari tindakan yang disengaja oleh individu atau institusi untuk mengeksploitasi, menindas, atau menyakiti orang lain. Ini juga termasuk menghancurkan atau secara ilegal memperoleh properti atau harta milik orang lain. Tindakan ini dapat menyebabkan kerugian psikologis, emosional, fisik, seksual, atau ekonomi bagi mulai mempelajari hubungan korban dengan kejahatan untuk melawan perilaku kriminal dan membantu korban mengatasi sesudahnya. Studi-studi ini telah membantu kriminolog menyadari pentingnya peran korban dalam viktimologi membantu kriminolog lebih memahami korban dan mengapa mereka menjadi sasaran atau korban. Para sarjana membentuk teori viktimologi untuk memahami berbagai faktor yang dapat memengaruhi peluang seseorang menjadi presipitasi korban menyatakan bahwa beberapa korban memulai konfrontasi yang mengarah pada viktimisasi mereka, baik secara aktif maupun pasif. Berbagai penelitian telah menemukan bahwa orang yang memiliki kepribadian impulsif, menjadikannya kasar atau menjengkelkan bagi orang lain, mungkin memiliki tingkat viktimisasi yang lebih tinggi. Alasannya adalah bahwa orang impulsif bersifat antagonis, membuat mereka lebih cenderung menjadi sasaran. Juga, mereka cenderung berisiko dan akan terlibat dalam situasi berbahaya tanpa pasif berarti bahwa korban secara tidak sadar berperilaku dengan cara atau memiliki karakteristik tertentu yang menghasut atau mendorong serangan. Presipitasi pasif biasanya merupakan hasil dari perebutan kekuasaan; promosi pekerjaan, kesuksesan, minat cinta, dll., semuanya dapat menimbulkan perebutan kekuasaan dan menyebabkan Presipitasi pasif. Orang-orang yang cenderung mendorong kejahatan secara pasif termasuk minoritas, aktivis politik, dan individu lain yang menjalani gaya hidup alternatif. Kelompok-kelompok ini sering menjadi sasaran karena ancaman yang tidak disengaja yang mereka berikan kepada aktif, di sisi lain, terjadi ketika korban terlibat dalam tindakan mengancam atau provokatif. Presipitasi aktif kontroversial karena banyak yang berpendapat apakah boleh atau tidak untuk "menyalahkan" korban atas terjadinya kejahatan. Ini benar, terutama dalam kasus pemerkosaan di mana mungkin ada godaan. Namun, tidak ada persetujuan untuk melakukan hubungan seksual. Untuk itu, kita harus berhati-hati dalam membicarakan partisipasi aktif karena tidak berlaku untuk semua gaya hidup menyatakan bahwa penjahat menargetkan individu karena pilihan gaya hidup mereka. Banyak pilihan korban mengekspos mereka ke pelaku kriminal dan situasi di mana kejahatan mungkin terjadi. Contoh pilihan gaya hidup yang dapat meningkatkan risiko seseorang menjadi korban meliputi Berjalan sendirian di malam hari. Tinggal di bagian kota yang "buruk". Minum berlebihan. Melakukan dengan ini juga yang menunjukkan adanya korelasi antara gaya hidup korban dan pelaku. Keduanya cenderung impulsif dan kurang kontrol diri, membuat korban lebih cenderung menempatkan diri dalam situasi berisiko tinggi dan pelaku lebih mungkin untuk melakukan tindakan yang melanggar Tempat Sesat adalah teori bahwa semakin sering seorang korban mengunjungi tempat yang berbahaya, semakin besar kemungkinan mereka akan terkena kejahatan, yang meningkatkan peluang mereka untuk menjadi korban. Teori tersebut menyatakan bahwa korban tidak berperan dalam mendorong terjadinya kejahatan tetapi masih rentan menjadi korban karena mereka tinggal di lokasi kejahatan yang tidak terorganisir secara sosial. Meskipun mereka mungkin tidak terlibat dalam perilaku berisiko atau menjalani gaya hidup berbahaya, penduduk daerah dengan tingkat kejahatan tinggi memiliki risiko paling signifikan untuk berhubungan dengan cenderung menjadi korban pada tingkat yang lebih tinggi karena ketidaksetaraan sosial dan ekonomi. Minoritas lebih cenderung tinggal di lingkungan berpenghasilan rendah dengan tingkat kejahatan yang tinggi dan tidak dapat pindah dari daerah dengan aktivitas kriminal yang signifikan dibandingkan dengan tetangga Kaukasia viktimologi ini juga mengusulkan bahwa langkah-langkah keamanan yang diambil di daerah berbahaya mungkin tidak banyak berguna karena demografi daerahlah yang meningkatkan viktimisasi daripada pilihan gaya hidup korban. Jika seseorang tinggal di daerah yang menyimpang, satu-satunya cara untuk mengurangi kemungkinan menjadi korban kejahatan adalah meninggalkan lingkungan yang menyimpang dan berbahaya ke lingkungan yang tidak terlalu menyimpang dan memiliki tingkat kejahatan yang lebih kegiatan rutin menyatakan harus ada tiga faktor yang ada agar kejahatan terjadi. Faktor-faktor ini mencerminkan kegiatan rutin yang tergabung dalam gaya hidup, dan mereka meningkatkan risiko individu menjadi korban ketika mereka rutin yang meningkatkan risiko menjadi korban Tersedianya sasaran yang sesuai, termasuk rumah yang berisi barang-barang bernilai tinggi yang relatif mudah diperoleh. Tidak adanya wali yang cakap. Kurangnya perwalian seperti polisi, pemilik rumah, tetangga, teman, dan kerabat dapat meningkatkan kemungkinan kejahatan. Kehadiran pelanggar termotivasi yang memiliki niat kriminal dan kemampuan untuk bertindak sesuai rencana mereka. Misalnya, sejumlah besar remaja menganggur. Jika tidak ada penjahat yang bermotivasi di suatu daerah, tingkat kejahatan kemungkinan akan lebih rendah daripada tingkat di daerah dengan pelanggar yang lebih termotivasi secara semua variabel ini ada, kejahatan dapat terjadi, dan risiko viktimisasi akan meningkat. Namun, jika satu atau lebih variabel tidak ada, maka kejahatan tidak mungkin terjadi. Misalnya, banyak lingkungan makmur memiliki tingkat kejahatan yang rendah meskipun ada ketersediaan target yang sesuai. Tingkat kejahatan yang rendah dapat dikaitkan dengan perwalian yang tinggi seperti sistem keamanan atau program pengawasan lingkungan dan kurangnya motivasi pelanggar untuk melakukan tindakan teori viktimologi menganalisis faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang menjadi korban kejahatan. Dengan menganalisis risiko yang mengarah pada viktimisasi, para sarjana dapat memahami mengapa kejahatan terjadi dan menyusun strategi metode pencegahan. Tanpa pemahaman yang tepat tentang faktor-faktor yang meningkatkan risiko seseorang menjadi korban, sulit untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap tindakan bertujuan untuk menganalisis psikologi korban, hubungan mereka, interaksi dengan pelaku, dan daerah tempat tinggal mereka untuk menentukan elemen atau karakteristik yang mengarah menjadi target kejahatan. Keempat teori viktimologi melihat berbagai risiko viktimisasi dari perspektif yang berbeda. Beberapa teori berfokus pada peran individu dalam peristiwa kejahatan, sementara yang lain meneliti peran masyarakat dalam meningkatkan tingkat kejahatan. Dengan mempelajari teori-teori ini, ahli viktimologi mempelajari faktor-faktor apa yang menyebabkan individu tertentu memiliki peluang lebih tinggi untuk menjadi korban.
Bahkan di kampus terkenal seperti Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta sempat pula dilaporkan terjadinya kasus pelecehan seksual. Sejumlah faktor yang menyebabkan tindak pelecehan seksual makin marak, yakni pertama, karena relasi korban dan pelaku yang asimetris. Di lingkungan kampus bukan rahasia lagi bahwa posisi dosen umumnya sangat
Jakarta - Pakar epidemiologi Undip Prof. Dr. Suharyo Hadisaputro, menjelaskan beberapa penyebab terjadinya lonjakan COVID-19 yang terjadi saat ini. Apa saja?Menurut Prof Suharyo, ada tiga hal yang menyebabkan terjadinya lonjakan COVID-19 akhir-akhir ini. Pertama, masyarakat tidak sepenuhnya melakukan kegiatan untuk memenuhi protokol kesehatan, sehingga penularan virus semakin adanya varian baru Delta terjadi akhir-akhir ini dimana sudah terkonfirmasi 382 kasus strain delta yang diduga cara penyebarannya lebih masif dibandingkan dengan strain sebelumya berjenis alfa, beta dan yang ketiga, vaksinasi coverage masih belum memadai, sehingga kekebalan komuniti belum bisa Suharyo juga menambahkan masyarakat belum sepenuhnya menyadari pentingnya protokol kesehatan. Ada beberapa kegiatan yang memicu penularan, dan ini dapat disebut sebagai titik lemah titik lemah tersebut adalah1. Makan bersamaMeskipun menggunakan masker kalau sedang makan pasti dibuka dan kemudian kita berbincang tanpa memerdulikan siapa saja yang diajak bicara OTG atau Acara pemakamanAcara pemakaman banyak dihadiri keluarga ataupun orang dekat di sekitarnya. Karena timbulnya rasa iba dan simpati, seseorang bahkan tidak menyadari menyentuh tangan ataupun wajah. Sehingga hal ini memungkinkan kita dapat terpapar virus COVID-19 dari Rapat luringRapat luring yang sering dilakukan bisa juga memicu penularan. Mengingat bahwa virus tak hanya disebarkan melalui droplet tetapi juga udara bebas yang bisa mengandung virus, terlebih bagi mereka yang tidak memakai Olahraga bersamaSemula jaga jarak 1-2 meter, tetapi setelah selesai dilanjut dengan berkumpul, foto selfie dan berbincang-bincang tanpa menggunakan masker. Hal ini sering terjadi jika melakukan olahraga Berkunjung ke rumah saudaraKarena menganggap keluarga, ketika kita sedang berkunjung ke rumah saudara waktu Idul Fitri atau hari penting lainnya hal ini bisa berpotensi menyebarkan Foto bersamaKetika berkunjung ke suatu acara kita pun tak akan melewatkan waktu berfoto. Foto bersama semula pakai masker supaya wajah kelihatan, bergaya, senyum ketawa harus lepas masker, ini merupakan titik Transportasi umumMenggunakan transportasi umum jangan sampai abai dengan protokol kesehatan. Pakai masker dan selalu membawa hand sanitizer agar terhindar dari virus COVID-19 yang mungkin menempel di transportasi Pergi ke tempat ramaiAda beberapa tempat ramai yang sering dikunjungi seperti mal, swalayan dan juga restoran. Tempat ini menjadi yang bisa memicu penularan COVID-19 jika kita tidak melaksanakan protokol kesehatan dengan Acara pernikahanSama dengan acara pemakaman, acara pernikahan juga banyak berkumpul orang tanpa kita ketahui apakah yang hadir terkonfirmasi atau tidak, OTG atau Kunjungan ke pasar tradisionalBerkunjung ke pasar tradisional tentu banyak pengunjung atau penjual yang abai menggunakan masker walaupun pembeli sudah memakai ada 10 jenis varian dari virus Corona yang perlu diketahui- Alfa Varian Inggris, Beta Varian Afrika Gamma VarianBrasil Delta Varian India Epsilon Varian Amerika Zeta Varian Brazil Theta Varian Filipina Eta varian banyak negara Lota varian Amerika Kappa varian India ini yang dikhawatirkan adalah varian Delta yang penyebarannya lebih tinggi dan menyebabkan penyakit lebih ganas dan mungkin dapat mempengaruhi efektivitas vaksinasi," jelas Prof Haryo dalam laman Undip 05/07.Dalam mengurangi laju angka COVID-19 tentu keterlibatan masyarakat diperlukan disamping kepedulian pemerintah karena kesadaran masyarakat yang tinggi sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran lupa disiplin prokes, kurangi titik lemah dan perluas testing dan tracing serta tingkatkan vaksinasi untuk memutus penyebaran COVID-19 ya, detikers! Simak Video "Poin-poin di Aturan Baru Satgas Covid-19 soal Vaksin dan Masker" [GambasVideo 20detik] lus/pay
Didalam Tap MPR tersebut terdapat Piagam HAM Indonesia. c. Ketentuan dalam Undang-undang organik, yaitu: 1) Undang-Undang RI Nomor 5 tahun 1998 tentang Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan atau Penghukuman yang Kejam, Tidak Manusiawi, atau Merendahkan Martabat Manusia. Menurut kalian, apa yang menyebabkan terjadinya kasus tersebut?
Home Sekolah Jum'at, 31 Desember 2021 - 1044 WIBloading... Siswa sekolah rentan terhadap kekerasan seksual. Foto/Ist A A A JAKARTA - Berdasarkan data Komnas Perempuan , terdapat kasus kekerasan seksual di Indonesia sejak Januari hingga September 2021. Ironisnya sebagian besar tindak kekerasan seksual banyak terjadi di lingkungan sebetulnya yang menyebabkan terjadinya kekerasan seksual di sekolah? Bagaimana cara mengatasi dan mencegahnya agar hal tersebut dapat diantisipasi oleh berbagai kalangan, khususnya bagi anak-anak dan remaja yang masih duduk di bangku sekolah? Baca Juga Faktor Penyebab Terjadinya Kekerasan Seksual di Sekolah Meningkatnya kasus kekerasan seksual sedang ramai diberitakan di berbagai media. Hal ini menimbulkan keprihatinan dan keresahan di masyarakat. Kekerasan seksual bisa terjadi pada siapa saja, di mana saja, dan kapan saja, termasuk di sekolah. Padahal, salah satu peran sekolah adalah untuk mengawasi siswa. Saat di dalam sekolah, siswa menjadi tanggung jawab sekolah dan berada di bawah pengawasan guru maupun pihak lain yang terkait. Namun, tingginya angka kekerasan seksual di lingkungan sekolah membuat sekolah seolah kehilangan fungsinya sebagai tempat yang aman dan nyaman untuk belajar. Baca Juga Apa sebetulnya penyebab maraknya kasus tindakan kekerasan seksual di lingkungan sekolah? Berikut beberapa faktor penyebab kekerasan seksual yang perlu diketahui 1. Kurangnya perhatian dan penanganan dari pemerintah Pemerintah cenderung menganggap tidak penting atas kasus tindakan kekerasan seksual. Sehingga tidak adanya penanganan khusus dan serius untuk kasus tersebut. Padahal, dampak yang ditimbulkan akibat dari tindakan kekerasan seksual sangatlah besar bagi korban yang mengalaminya. 2. Cara berpikir yang tidak setara Kekerasan seksual sesungguhnya terjadi dimulai dari adanya cara berpikir yang tidak setara sehingga menyebabkan salah satu pihak dijadikan objek seksual. Kerap sekali korban kekerasan seksual adalah perempuan dan anak. Sedihnya, korban seringkali disalahkan dalam kasus tersebut. Akibatnya korban takut untuk melaporkan apa yang terjadi terhadap Adanya relasi kekuasaan yang tidak seimbangRelasi kekuasaan yang tidak seimbang antara guru dan murid, dimana guru lebih dominan atas muridnya, menyebabkan seorang pengajar memiliki potensi melakukan tindakan kekerasan seksual. Dalam hal ini korban seringkali berada dibawah ancaman pelaku misalnya diancam untuk tidak naik kelas, nilai turun, dan ancaman lainnya. kekerasan seksual sekolah aplikasi pahamify pelajar kekerasan Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 42 menit yang lalu 6 jam yang lalu 6 jam yang lalu 6 jam yang lalu 8 jam yang lalu 8 jam yang lalu
mdSHC. 77wycbc7pg.pages.dev/11877wycbc7pg.pages.dev/13277wycbc7pg.pages.dev/8477wycbc7pg.pages.dev/877wycbc7pg.pages.dev/6877wycbc7pg.pages.dev/33277wycbc7pg.pages.dev/3277wycbc7pg.pages.dev/39077wycbc7pg.pages.dev/82
menurut kalian apa yang menyebabkan terjadinya kasus tersebut